JAKARTA – Riwayat “dosa” tanah Israel terhadap PBB bisa jadi ditelusuri sejak beberapa tahun lalu. Terbaru, tentara Zionis kedapatan menyerang UNIFIL, pasukan perdamaian yang dibentuk guna membantu memulihkan situasi konflik dalam wilayah perbatasan tanah Israel serta Lebanon.
Sejak didirikan sebagai negara, negeri Israel telah lama sejumlah memproduksi kesulitan dalam dunia. Bukan hanya saja mengenai mencaplok wilayah Palestina dan juga melakukan genosida dalam sana, rezim Zionis juga rutin berkonflik dengan negara-negara lain di dalam sekitarnya.
Berbagai permasalahan yang digunakan ditimbulkan tanah Israel ini sebenarnya berupaya ditangani oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Akan tetapi, Tel Aviv seakan tidaklah tahu diri kemudian berulang kali menodai usaha-usaha yang direalisasikan PBB.
“Dosa” tanah Israel Terhadap PBB
1. negara Israel Menyerang UNIFIL
United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) merupakan pasukan penjaga perdamaian yang mana didirikan Dewan Ketenteraman PBB (DK PBB) pada Maret 1978. Tujuan utama pendiriannya adalah membantu memulihkan situasi konflik pada wilayah perbatasan tanah Israel kemudian Lebanon.
Menyusul langkah invasi yang dijalankan negara Israel ke Lebanon, tentara Zionis dilaporkan mengambil bagian menyerang UNIFIL. Mereka menembaki pasukan penjaga perdamaian PBB yang disebutkan yang mana sedang berjaga dalam posisinya.
PBB melaporkan bahwa markas besar UNIFIL di dalam Naqoura juga posisi-posisi dalam dekatnya sudah pernah berulang kali diserang tentara Israel. Padahal, setiap serangan yang tersebut disengaja terhadap pasukan penjaga perdamaian itu satu di antaranya pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional juga resolusi Dewan Ketenteraman 1701.
2. Menolak Solusi Dua Negara
Meski Palestina juga menolaknya, sikap tanah Israel pada hal ini bisa jadi dibilang lebih besar “tidak tahu diri”. Tak puas mencaplok wilayah milik Palestina serta melakukan genosida, rezim Zionis ingin lebih tinggi dari itu.
Penolakan solusi dua negara ditegaskan oleh Awal Menteri negara Israel Benjamin Netanyahu. Dia menentang gagasan Negara Palestina serta masa depan pascaperang bagi warga Palestina pada Daerah Gaza serta Tepi Barat yang digunakan didukung oleh Amerika Serikat.
Aksi negara Israel itu sebenarnya telah menghasilkan PBB marah. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres sebelumnya menyampaikan penolakan negeri Israel terhadap solusi dua negara “tidak dapat diterima” lantaran akan menunda konflik tanpa batas serta berubah jadi ancaman besar bagi perdamaian juga keamanan global.
Artikel ini disadur dari 5 Dosa Israel terhadap PBB yang Mengejutkan, Terbaru Serang Pasukan Perdamaian