JAKARTA – Kuantitas tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup melemah 22 poin atau 0,15% ke level Rp15.503 setelahnya sebelumnya dalam level Rp15.481 per dolar Amerika Serikat dalam pekan lalu. Mengutip data Bloomberg, kurs rupiah hari ini sempat dibuka menguat ke Rp15.466 per dolar AS.
Pengamat lingkungan ekonomi uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, sentimen pelemahan rupiah selain dari kabinet gemuk Presiden RI Prabowo Subianto adalah potensi calon presiden dari Partai Republik Donald Trump untuk kembali ke Gedung Putih tampaknya meningkat.
“Seruan itu muncul dikarenakan pemilihan umum AS, yang tinggal dua minggu lagi, masih terlalu dekat untuk diprediksi, meskipun Trump telah terjadi memperoleh dukungan pada beberapa minggu terakhir kemudian sekarang miliki keunggulan tipis menghadapi Wakil Presiden Kamala Harris di beberapa jajak pendapat,” tulis Ibrahim di risetnya, Awal Minggu (21/10/2024).
Sementara menurut data JISDOR BI (Bank Indonesia), kurs rupiah pada awal pekan hari ini merayap ke tempat Rp15.465 per USD. Raihan yang disebutkan naik tipis dari pembukaan akhir pekan kemarin pada Rp15.466/USD.
Selain itu konflik Timur Tengah terus berubah menjadi fokus, meningkat selama akhir pekan sebab negeri Israel terus melancarkan serangannya terhadap gerakan Hamas dan juga Hizbullah, masing-masing di dalam Daerah Gaza serta Lebanon. negara Israel juga mengutarakan berencana untuk menyerang lokasi-lokasi ke Beirut yang mana terkait dengan keuangan Hizbullah.
Kemudian, Bank Rakyat Tiongkok memangkas suku bunga acuan pinjaman sedikit lebih banyak dari yang mana diharapkan. Pemotongan LPR terbentuk pada berada dalam sejumlah langkah stimulus dari Beijing, serta sebagian besar diharapkan oleh pasar.
China selama bulan tak lama kemudian meluncurkan putaran langkah stimulus paling agresifnya, dengan mengibaratkan langkah moneter lalu fiskal untuk meningkatkan peningkatan ekonomi.
Namun, meskipun antusiasme melawan langkah-langkah baru yang disebutkan awalnya memacu saham-saham Tiongkok ke level tertinggi di dua tahun, saham-saham yang dimaksud turun pada beberapa pembukaan terakhir lantaran penanam modal tidaklah puas dengan kurangnya rincian tentang waktu kemudian skala langkah-langkah baru tersebut.
Dari sentimen internal, susunan kabinet Prabowo-Gibran sudah ada diumumkan. Nama-nama lama masih bertebaran, khususnya di dalam grup ekonomi. Ada yang mana menyampaikan susunan Kabinet Merah Putih masih “berbau” Jokowi.
Artikel ini disadur dari Kabinet Gemoy Prabowo Menekan Rupiah hingga Sentuh Rp15.503 per Dolar AS